KUDUS - Sabtu pagi, 12 Desember 2025, menjadi momen bermakna bagi para penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus. Aula blok perumahan Rutan dipenuhi semangat kebersamaan saat kegiatan pelatihan rohani digelar melalui sesi tausiyah yang dipandu langsung oleh penyuluh agama dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus. Antusiasme para warga binaan terlihat jelas, seolah mereka menemukan secercah harapan baru.
Dalam kesempatan tersebut, narasumber dari Kemenag Kudus menyampaikan pesan mendalam tentang kekuatan doa. Ia menekankan bahwa mengawali hari dengan doa bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud syukur mendalam sekaligus permohonan perlindungan dari Sang Maha Kuasa. Lebih dari itu, doa dipandang sebagai pengingat spiritual agar setiap langkah senantiasa berada di jalur kebaikan.
"Mengawali hari dengan doa adalah upaya kita untuk memasrahkan segala urusan kepada Allah. Doa membuat hati kita tenang dan langkah kita terarah, " ujar penyuluh agama tersebut. Beliau melanjutkan dengan menjelaskan ragam doa yang seyogianya menjadi kebiasaan sehari-hari, mulai dari permohonan ampunan, doa memohon keselamatan, hingga doa agar diberikan keteguhan hati dalam menjalankan ibadah.
Para warga binaan diajak untuk merenungi betapa luas rahmat Allah yang senantiasa terbuka bagi siapa saja yang tulus ingin berubah. "Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Namun yang paling penting adalah bagaimana kita memohon pengampunan dan bersungguh-sungguh memperbaiki diri, " tegasnya, menyentuh hati setiap pendengar.
Fokus utama tausiyah juga diarahkan pada pentingnya istiqamah dalam beribadah dan menjauhi perbuatan tercela, sebuah pesan krusial bagi mereka yang tengah menjalani masa pembinaan. Konsistensi dalam ketaatan spiritual diyakini sebagai benteng pertahanan terkuat untuk mencegah terulangnya pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Istiqamah itu tidak mudah, tapi bisa dilakukan bila kita terus berdoa dan berusaha. Jangan sampai kita kembali mengulangi perbuatan yang melanggar aturan. Mari jadikan ibadah sebagai pegangan, " tandasnya dengan penuh keyakinan.
Kepala Rutan Kudus, Anda Tuning Supiluhu, menyambut baik inisiatif pelatihan rohani ini. Beliau berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi sarana efektif bagi warga binaan dalam proses memperbaiki diri. Rutan Kudus berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama erat dengan Kemenag Kudus guna menghadirkan kegiatan keagamaan secara rutin demi mendukung pembinaan mental dan spiritual para warga binaan.
Acara khidmat tersebut ditutup dengan doa bersama. Seluruh warga binaan tampak khusyuk memanjatkan permohonan kebaikan dan hidayah, memohon kekuatan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

David Fernanda Putra